Bos BCA: Paylater Bukan Buat Ngutang

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Presiden Direktur PT Bank Central Asia (BCA) Tbk Jahja Setiatmadja mengingatkan masyarakat agar tidak menggunakan dana tersebut untuk melunasi utang. BCA juga saat ini memiliki layanan bayar sesuai pemakaian yang akan diluncurkan pada Oktober 2023.

“Bukan untuk menutup pinjaman lain. Sering terjadi di masyarakat, misalnya punya pinjaman online untuk kebutuhan pokok, pinjamannya tidak dilunasi lagi di pinjaman lain. Bisa,” kata Jhaja di BCA online 2023 konferensi pers pada Kamis (25/2020).

Jaja menjelaskan, BCA menawarkan layanan pembayaran untuk mengakomodasi nasabah yang memiliki akses terbatas terhadap kartu kredit. Sebab, menurut mereka, untuk mendapatkan kartu kredit harus melewati syarat yang ketat, namun dengan limit yang lebih besar dan fleksibel.

“Kami berusaha membantu masyarakat yang tidak memiliki kartu kredit karena tidak memenuhi syarat,” kata Jhaja.

Sementara itu, Direktur Bank of Central Asia Santoso mengatakan respon masyarakat terhadap alat pembayaran BCA saat ini sangat positif. Santoso mengatakan, saat ini terdapat sekitar 52.000 nasabah setia BCA.

“Jumlah yang dikeluarkan maksimal Rp 400 miliar hanya dalam waktu dua setengah bulan.” “Keseimbangannya sangat bagus karena sekitar 25-30 persen sudah benar-benar sehat,” kata Santoso.

Santoso menegaskan, layanan pembayaran tersebut tidak diberikan dengan memberikan uang tunai dan melunasi utang-utang lainnya. Santoso mengatakan, penggunaan surat bayar tersebut hanya untuk keperluan mendesak nasabah.

Sebab, arus kas untuk kebutuhan mendesak konsumen bisa dicicil. Uang tunai tidak bisa dipindahtangankan. – Untuk membeli barang kebutuhan sehari-hari, – jelas Santoso.

Tinggalkan komentar