Menparekraf: Penambahan Pesawat ke Indonesia Timur Segera Diluncurkan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf/Kabaparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan penerbangan tambahan telah tiba untuk mengatasi tingginya tarif penerbangan dan akan segera diberangkatkan ke Indonesia bagian timur. .

Nantinya secara resmi kami akan meluncurkan lebih banyak penerbangan dari basis pariwisata di Indonesia bagian timur menuju Sorong, Maluku, Manado, dan Makassar, kata Sandiaga usai penandatanganan nota kesepahaman dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk pengembangan dan promosi wisata halal. . dan ekonomi kreatif. Jakarta, Selasa (19.03.2024).

Ia mengatakan, upaya pemerintah memperluas layanan udara di kawasan timur Indonesia bertujuan untuk mengatasi tingginya proporsi penerbangan domestik di sektor pariwisata.

Namun Sandiaga tidak merinci kapan penambahan penerbangan ke Indonesia bagian timur akan dimulai. Namun, dia menegaskan hal itu akan diperkenalkan dalam waktu dekat.

“Di Indonesia bagian timur sudah ada kemajuan, maka pada minggu ini Transnusa akan membuka lebih banyak penerbangan di Manado,” jelas Sandiaga Uno.

Menurut Sandiaga, tingginya biaya penerbangan domestik tidak hanya disebabkan oleh keluhan wisatawan, tetapi juga masyarakat Indonesia secara keseluruhan. Oleh karena itu, pihaknya berupaya memperluas penerbangan untuk menunjang kegiatan pariwisata, terutama di kawasan timur Indonesia.

Untuk penerbangan ke wilayah timur Indonesia yang dikeluhkan banyak orang mahal, (kami) menambah jumlah penerbangan dan jumlah kursi yang tersedia. Ini untuk mendukung pariwisata dan mudik di akhir Ramadhan,” kata Sandiaga.

Untuk kasus Indonesia bagian tengah dan barat, khususnya Sumatera, tambahnya. Ia mengungkapkan, biaya perjalanan udara dari banyak kota di kawasan lebih tinggi dibandingkan perjalanan luar negeri seperti Kuala Lumpur.

Sandiaga mengatakan perjalanan ke Aceh relatif mahal karena terbatasnya jumlah penerbangan. Untuk mengatasi hal ini, pemerintah bekerja sama dengan maskapai penerbangan untuk meningkatkan jumlah penerbangan.

“Masih dipersiapkan untuk wilayah tengah dan barat, terutama wilayah menuju Sumatera yang harganya sangat mahal. Pergi ke Padang lebih mahal dibandingkan ke Kuala Lumpur. “Saya mau ke Ach, mahal sekali, jumlah penerbangannya terbatas, perlu diperbaiki, kita akan bekerja sama dengan maskapai untuk menambah jumlah penerbangan,” kata Sandiaga.

Tinggalkan komentar