Melihat Pembentukan Harga Saham IPO, Bagaimana Langkahnya?

pemainku.com, Batavia – Bursa Efek Indonesia (BEI) mengumumkan telah selesainya pelaksanaan penawaran saham melalui konstruksi atau penawaran umum perdana.

Hal ini sesuai POJK 41 2020 yaitu pemungutan bunga pembelian dari calon investor dalam jangka waktu tertentu (misalnya Rp 100 hingga Rp 300 per saham).

Direktur Penilaian BEI Gede Nyoman Yetna mengatakan, investor tinggal menyebutkan jika ingin membeli berapa dan berapa saham. Pengurangan permintaan akan diciptakan oleh semua investasi dari investor.

Berdasarkan usulan tersebut, perseroan bersama pelanggan akan memutuskan berapa harga IPO yang harus ditetapkan, kata Nyoman kepada awak media, menulis, Minggu (7/1/2024).

Dengan demikian, penentuan harga IPO juga ditentukan oleh tingkat bunga calon pemilik selama periode bookbuilding tersebut. Cara pembuatan buku ini sesuai POJK No. 41 Tahun 2020 menyederhanakan proses IPO secara elektronik (E-IPO). Apabila suatu harga ditetapkan di luar harga yang telah ditetapkan sebelumnya, maka perusahaan wajib memberikan penjelasan dan pertimbangan serta wajib mempertimbangkannya.

Sedangkan harga ekspansi ditentukan oleh perusahaan dan penulis berbagai variabel, antara lain nilai perusahaan berdasarkan pesan perusahaan setelah IPO dibandingkan sebelum IPO, dari aktivitas dan aktivitas perusahaan sejenis (dari kedua bidang dan ukuran) dll.”

Oleh karena itu, diperlukan analisis dan penelitian yang memadai yang tidak hanya dapat menunjukkan kinerja perusahaan, namun juga menunjukkan kinerja masa depan.

Lanjutnya, saat ini umumnya semua proses IPO sudah dilakukan analisis dan penelitian, namun sebelumnya analisis dan penelitian hanya bersifat terbatas. Dengan tanggung jawab penulisan hasil analisis dan penelitian dalam bentuk Laporan Penelitian Ekuitas, kami yakin bahwa laporan yang valid dapat dibuat dengan mengevaluasi harga saham.

Selain itu, dalam rangka meningkatkan kepercayaan investor dan meningkatkan edukasi masyarakat mengenai valuasi emiten baru, Now Market mengundang redaksi untuk mendengarkan laporan riset Equity Research terhadap emiten baru yang diluncurkan setidaknya dua kali dalam kurun waktu 12 bulan sejak perusahaan tersebut pertama kali terdaftar di pasar saham. Masyarakat dapat melihat laporan Riset Ekuitas di situs web.

Sebelumnya diberitakan, Bursa Efek Indonesia (BEI) menargetkan sebanyak 62 saham melalui penawaran umum perdana (IPO). Jumlah tersebut berada di bawah IPO 2023 yang mencapai 79 emisi.

“Kalau bicara saham IPO tahun depan, jadi 61 atau 62,” kata Direktur Utama BEI Iman Rachman yang meninggal dunia, Senin (1/1/2024).

Setelah akhir tahun 2023, Bursa setidaknya mengirimkan target IPO menengah di jalur tersebut, yaitu 30 perusahaan. Sesuai POJK Nomor 53/POJK.04/2017, terdapat 9 perusahaan dengan total aset di atas Rp 250 miliar. Kemudian 19 perusahaan mempunyai aset menengah antara Rp50 miliar hingga Rp250 miliar, sisanya 2 perusahaan memiliki aset kurang dari 50 miliar, sedangkan karakteristik sektornya adalah sebagai berikut;

• 3 perusahaan dari sektor primer

• 6 perusahaan di sektor konsumen

• 4 perusahaan dari sektor konsumen non-siklus

• 2 perusahaan tingkat industri

• 0 dari lembaga keuangan

• 0 dari tingkat kesehatan

• 5 perusahaan tingkat industri

• 3 perusahaan dari infrastruktur

• 1 Perusahaan dari sektor property & real estate

• 5 perusahaan dari bidang teknologi

• Perusahaan transportasi kelas 1

Secara umum, power of wool merupakan serangkaian komitmen baru yang terdiri dari saham, obligasi dan Sukuk (EBUS), serta 230 right issue yang diterbitkan pada tahun 2024.

Target tersebut meningkat dari target revisi tahun ini sebanyak 200 dokumen, namun jauh dibandingkan pencapaian akhir tahun lalu yang mencapai 385 dokumen pada 27 Desember 2023.

Selain itu, BEI menargetkan rata-rata perdagangan harian (RNTH) sebesar 12,25 triliun dan 2 juta investor baru.Tahun depan, Bursa juga akan meluncurkan single investment vehicle (SSF) pada kuartal I 2024.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) telah mencapai tonggak sejarah di tahun 2023. Diantaranya, Bisnis mencatatkan 6 perusahaan IPO terbesar di dunia dengan 79 penerbitan baru.

“Dari jumlah IPO di Indonesia tahun 2023, terdapat 79 isu, yaitu 6 persen IPO di seluruh dunia yang menduduki peringkat ke-6 dunia”. (.30/12/2023).

Secara global sebanyak 1.298 IPO pada tahun 2023. Posisi Indonesia di Bursa Efek Tokyo dengan 86 IPO atau setara 7 persen IPO dunia.

Di peringkat pertama bursa India dengan 220 IPO atau setara 17 persen dari seluruh IPO, disusul Shenzhen dengan 129 IPO atau 10 persen dari seluruh IPO, dan di peringkat ketiga ada bursa Amerika dengan jumlah IPO 105 atau setara 8 persen. jumlah IPO di seluruh dunia, dan Shanghai dengan 86 IPO atau 8 persen IPO di seluruh dunia.

Sedangkan dari sisi pendapatan melalui penawaran umum perdana (IPO), Indonesia berada di peringkat 9 dengan USD 3,6 miliar. Jumlah tersebut setara dengan 3 persen dari total jumlah IPO yang diterbitkan di seluruh dunia yang mencapai 123,3 miliar USD.

Pada tahun 2023, surat berharga baru yang tercatat di BEI akan mencakup 79 saham, 120 penerbitan obligasi, 3 ETF, 2 EBA-SP, dan 182 bears yang disusun bersama-sama dengan nilai Rp 54,14 miliar dan Rp 126,97.

“Tambahan daftar 79 partai baru tahun 2023”. “Ini merupakan pencapaian terbesar sepanjang sejarah pasar modal Indonesia,” tambah Iman.

Jumlah perusahaan yang terdaftar di BEI mencapai 903 perusahaan eksisting. Jumlah ini naik 9,3 persen ytd. Posisinya terbesar kedua di kawasan Asen setelah pasar saham Malaysia dengan 990 saham atau meningkat 2,1 persen ytd.

Tinggalkan komentar