Ini Penyebab Platform Streaming Twitch Tutup Operasi di Korea

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Layanan streaming video milik Amazon, Twitch, menutup operasinya di Korea Selatan karena tingginya biaya operasional.

CEO Twitch Dan Clancy menjelaskan bahwa meskipun ada upaya untuk mengurangi biaya jaringan, anggaran operasional di Korea masih 10 kali lebih mahal dibandingkan kebanyakan negara lain. Ini adalah keputusan yang sulit, tetapi Twitch membantu para streamer di Korea bertransisi ke layanan streaming langsung alternatif.

Sebab, penutupan operasi di Korea Selatan pada tahun depan disebabkan tingginya biaya operasional. Perusahaan menganggap pasar di sana “sangat mahal”.

CEO Twitch Clancy mengatakan dalam sebuah posting blog bahwa perusahaannya mengalami kerugian yang signifikan di Korea. Clancy mengatakan negara ini tidak lagi memiliki masa depan bisnis yang berkelanjutan.

Dia lebih lanjut menjelaskan bahwa keputusan untuk melakukan operasi di Korea adalah situasi yang “luar biasa”. Platform streaming, termasuk Netflix, menghadapi kontroversi mengenai biaya penggunaan jaringan di Korea Selatan.

ISP lokal menuduh pemain asing mengganggu lalu lintas dan menuntut biaya tambahan untuk penggunaan jaringan. Hal ini bahkan berujung pada perselisihan hukum, sehingga Netflix diminta menyumbang biaya jaringan komersial di Korea.

Menurut CEO Twitch Dan Clancy, perusahaan melakukan upaya besar untuk mengurangi biaya jaringan untuk beroperasi di Korea. Twitch mencoba model peer-to-peer untuk meningkatkan kualitas sumber. Kualitas sumber tertinggi kemudian disetel ke 720p untuk mengurangi biaya. Namun, meskipun ada upaya-upaya ini, biaya operasional di kawasan ini masih 10 kali lebih mahal dibandingkan kebanyakan negara lain.

Twitch akan ditutup di Korea Selatan pada 27 Februari. Clancy menyatakan bahwa ini adalah “keputusan sulit” dan kecewa karena perusahaan harus memaksakannya. Korea selalu memainkan dan akan terus memainkan peran khusus dalam komunitas eSports internasional. “Itulah mengapa kami sangat berterima kasih atas komunitas yang mereka bangun di Twitch,” tulisnya, seperti dilansir The Times of India, Jumat (8/12/2023).

Sedangkan untuk streamer Twitch di Korea, mereka mungkin tidak dapat melanjutkan live streaming di Twitch. Namun, perusahaan membantu para streamer untuk beralih ke layanan streaming langsung alternatif. Perusahaan mengatakan saat ini sedang berdiskusi dengan beberapa layanan untuk memfasilitasi transisi dan akan terus memberikan informasi kepada streamer yang terkena dampak seiring kemajuan diskusi.

Tinggalkan komentar