IHSG Melejit di Tengah Pelemahan Bursa Asia

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) ditutup melemah pada Kamis (4/1/2024) sore seiring masih melemahnya bursa saham di kawasan Asia. IHSG ditutup pada 7.359,76 poin, turun 80,67 poin atau 1,11 persen. Sementara kelompok 45 saham unggulan atau indeks LQ45 naik 15,26 poin atau 1,57 persen menjadi 988,63.

Dokumen Risalah FOMC, yang merupakan naskah pertemuan Kebijakan Federal yang diadakan bulan lalu, menutupi ekspektasi bahwa penurunan suku bunga akan dilakukan dalam waktu dekat.

“Pejabat senior The Fed sepakat untuk mempertahankan suku bunga stabil dalam jangka waktu yang lebih lama untuk mengendalikan inflasi,” kata kelompok riset Philip Securitas Indonesia di Jakarta, Kamis (4/1/2024).

Dokumen tersebut mengguncang kepercayaan investor dan menimbulkan spekulasi bahwa penurunan suku bunga dapat dilakukan pada bulan Maret 2024, ketika pertemuan kebijakan The Fed bulan lalu diakhiri dengan tiga kali penurunan suku bunga pada tahun 2024.

Rilis data perekonomian AS pada Rabu (3/1/2024) menegaskan bahwa kebijakan The Fed mulai membuahkan hasil tanpa mendorong perekonomian AS ke dalam resesi, terbukti dengan penurunan tajam lowongan pekerjaan pada bulan Desember. Saat ini tahun 2023 dan sektor manufaktur masih berada di zona kontraksi.

Perhatian pelaku pasar selanjutnya akan tertuju pada rilis data pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) atau data Non-Farm Payroll (NFP) besok malam.

Dibuka menguat, IHSG bertahan di teritori positif dalam negeri hingga akhir sesi perdagangan saham pertama. Pada sesi kedua, IHSG masih bertahan di zona hijau hingga pasar saham berakhir.

Berdasarkan indeks sektor IDX-IC, delapan sektor dipimpin oleh sektor pengangkutan dan logistik dengan kenaikan sebesar 2,14 persen, disusul sektor keuangan dan sektor energi dengan kenaikan masing-masing 1,19 persen dan 1,68 persen.

Pada saat yang sama, dua sektor juga mengalami penurunan; Sektor teknologi mencatatkan penurunan terbesar sebesar minus 0,59 persen, disusul sektor produk kesehatan dengan penurunan sebesar 0,23 persen.

Saham-saham yang mengalami konsolidasi terbesar adalah APEX, RUIS, PTPS, PSDN, RGAS. Sedangkan saham-saham yang paling melemah adalah KAYU, KJEN, NZIA, WAPO dan INDX.

Frekuensi pertukaran tercatat sebanyak 1.211.935 kali transaksi, jumlah saham yang diperdagangkan sebanyak 17,17 miliar lembar saham senilai Rp 9,87 triliun. Sebanyak 326 saham menguat, 221 saham melemah, dan 221 saham stagnan.

Di bursa regional Asia sore ini, Nikkei menguat 175,89 poin atau 0,53 persen menjadi 33.288,30, Han Seng naik 0,43 poin atau 0,00 persen menjadi 16.645,98, dan Shanghai Composite naik 12,90 poin atau 0 persen menjadi 16.645,98 meningkat sebesar 0,43. Melemah ke 2.954,35 dan Indeks Straits Times melemah. 25,43 poin atau 0,79 persen adalah 3.174,01.

Tinggalkan komentar