Google Tambahkan Fitur Tombol Berhenti Berlangganan di Aplikasi Gmail iOS

pemainku.com, Jakarta – Aplikasi Gmail kini memudahkan pengguna iOS untuk berhenti berlangganan. Fitur ini merupakan solusi efektif untuk menghindari email spam tanpa harus melakukan prosedur yang rumit.

Tombol berhenti berlangganan kini tersedia tepat di atas setiap email, memungkinkan pengguna untuk berhenti berlangganan dengan satu ketukan tanpa harus menggulir ke bawah atau mengakses situs web terkait.

Sebelumnya, pengguna harus menemukan menu tiga dimensi di bagian atas email atau bahkan tombol hapus di bagian bawah pesan.

Fitur baru ini membuat proses berhenti berlangganan menjadi lebih mudah dan efisien. Sayangnya fitur ini hanya tersedia untuk pengguna iOS.

Pengguna dapat berhenti berlangganan email tanpa harus menggulir atau mencari tombol berhenti berlangganan.

Tombol ini ditempatkan secara strategis di bagian atas setiap email, menciptakan pengalaman yang mirip dengan Gmail versi web.

Meski eksklusif untuk iOS, fitur baru ini diperkirakan akan segera tersedia untuk pengguna Android, seiring dengan praktik Google yang menghadirkan fitur terlebih dahulu ke platform iOS sebelum Android. Demikian menurut laporan GizChina seperti dilansir China (4/1/2024)

Hal serupa terjadi sebelumnya dengan kemampuan untuk menghapus riwayat penelusuran 15 menit terakhir di aplikasi Google.

Meski saat ini hanya tersedia untuk iOS, fitur berhenti berlangganan diperkirakan akan tersedia bagi pengguna Android dalam waktu dekat sehingga memberikan kemudahan lebih dalam mengelola langganan email.

Di sisi lain, Google baru-baru ini memperkenalkan emoji atau perilaku di Gmail. Mengambil informasi dari The Verge, Minggu (8/10/2023), fitur ini pertama kali ditampilkan pada bulan lalu dan resmi diluncurkan.

Google mengatakan fitur tersebut akan diluncurkan secara bertahap ke Gmail, dimulai dengan pengguna Android dan kemudian ke situs web. Kemudian, fitur ini akan hadir dalam beberapa bulan mendatang di iOS.

Jika Anda sudah memiliki akses, Anda akan melihat emoji tersenyum (🙂) di bawah pesan. Klik emoji untuk memilih emoji dari menu, lalu klik kirim.

Beberapa emoji akan memiliki fitur khusus, seperti emoji confetti yang akan muncul di foto satu halaman penuh. FYI, fitur ini mirip dengan emoji yang digunakan untuk membalas postingan media sosial atau reaksi WhatsApp.

Nantinya, pengguna dapat mengetuk dan menahan respons yang diberikan untuk mengidentifikasi pengirimnya. Untuk menggunakan perilaku yang sama dengan orang lain, yang harus Anda lakukan hanyalah memanfaatkan perilaku tersebut.

Jika Anda menggunakan email pelanggan, kontak akan diterima sebagai email terpisah. Selain itu, ada banyak keterbatasan pada pendekatan yang diberikan.

Pengguna tidak dapat menggunakan akun sekolah atau kantor. Fitur emoji ini tidak akan tersedia lagi jika pengguna mengirim pesan Gmail ke lebih dari 20 orang atau ke alamat email grup.

Tidak hanya itu, Anda juga tidak akan bisa memberikan reaksi terhadap pesan tersebut jika Anda sudah mengirimkan lebih dari 20 reaksi terhadap pesan tersebut.

Selain itu, Google memperluas peluang untuk mendapatkan pengalaman penelitian kecerdasan buatan, atau SGE, untuk remaja berusia 13 hingga 17 tahun.

Mulai minggu ini, pengguna berusia antara 13 dan 17 tahun yang masuk ke akun Google akan dapat mendaftar ke Lab Penelusuran perusahaan.

“AI Generatif dapat membantu kaum muda mengajukan pertanyaan yang seringkali tidak dapat dijawab oleh mesin pencari dan mengajukan pertanyaan lanjutan untuk membantu mereka menggali lebih dalam,” kata perusahaan itu dalam presentasinya, seperti dilansir CNET, Sabtu (30/9/2023). . .

Google mengatakan bahwa pengguna berusia 18 hingga 24 tahun yang saat ini memiliki akses ke SGE akan merasakan manfaatnya.

Mereka memberikan jawaban yang bagus tentang bagaimana kemampuan ini memungkinkan Anda mencari informasi secara interaktif dan alami.

SGE dalam penelusuran dan SGE dalam navigasi dapat diaktifkan atau dinonaktifkan dari beranda Google Search Labs.

Dan dari penggunaan kata “upload” pada judul postingan tersebut, terlihat jelas bahwa Google mengetahui bahwa menggabungkan kecerdasan buatan dan pengguna kecil dapat menimbulkan kontroversi.

Google telah mengumumkan bahwa mereka akan memperluas dukungan untuk pembaruan Chromebook otomatis dari delapan menjadi sepuluh tahun. Pembaruan otomatis ini berfungsi pada perangkat yang dirilis pada tahun 2019 dan lebih baru.

Langkah ini menanggapi banyak kritik konsumen mengenai jumlah Chromebook bekas yang dijual dengan tanggal kedaluwarsa yang diperpanjang.

Diambil dari Ars Technica, Selasa (26/9/2023), Google mengatakan dalam postingan blognya: “Mulai tahun 2024, jika Anda memiliki Chromebook yang dirilis pada tahun 2021 atau lebih baru, Anda hanya akan menerima pembaruan selama 10 tahun.”

Perusahaan juga menambahkan: “Untuk Chromebook yang dirilis sebelum tahun 2021 dan sudah digunakan, pengguna dan administrator TI akan memiliki opsi untuk memperpanjang pembaruan otomatis hingga 10 tahun sejak peluncuran platform saat menerima pembaruan otomatis terakhir.”

Dukungan selama sepuluh tahun merupakan tonggak sejarah bagi Chromebook. Karena alat Google ini memiliki harga yang terjangkau.

Tinggalkan komentar