Fisikawan Peter Higgs Meninggal Dunia pada Usia 94 Tahun

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Fisikawan kenamaan Peter Higgs meninggal dunia pada usia 94 tahun karena penyakit darah. Dialah ilmuwan yang menghipotesiskan keberadaan Higgs boson yang dikenal sebagai ‘partikel Tuhan’.

Di tahun Higgs, penerima Hadiah Nobel pada tahun 2013, meninggalkan jejak yang tak terlupakan di bidang fisika.

Higgs pertama kali mengemukakan gagasan ini pada awal tahun 1960-an dalam upaya menjelaskan mengapa atom memiliki massa. Namun penelitiannya tidak serta merta mendapat perhatian di jurnal ilmiah.

Namun, karya tersebut diterbitkan pada tahun 1964, yang akhirnya membuka jalan bagi berkembangnya konsep revolusioner ini.

Ide ini mengawali perlombaan selama lima puluh tahun untuk membuktikan keberadaan partikel Higgs boson. Di tahun Pada tahun 2012, para ilmuwan dapat menemukan partikel Higgs boson melalui upaya fisikawan yang bekerja di Large Hadron Collider di CERN di Swiss. Meskipun percobaan tersebut memakan waktu empat tahun, penemuan ini menegaskan gagasan Higgs dan memberikan tambahan besar pada Model Standar fisika.

Faktanya, fisikawan teoretis memperkirakan ada sebanyak lima partikel Higgs boson yang mengisi medan Higgs. Mereka berharap penemuan ini dapat membantu memahami materi gelap yang masih menjadi misteri. Meskipun Higgs sudah tiada, warisan ilmiahnya terus menginspirasi generasi ilmuwan masa depan.

Akademi Ilmu Pengetahuan Kerajaan Swedia, yang menganugerahkan Hadiah Nobel, mengakui pentingnya penemuan Higgs pada tahun 2013 sebelum upacara penghargaan. “Tanpa itu, kita tidak akan ada karena partikel memperoleh massa melalui interaksi dengan medan,” tulis akademi tersebut, seperti dilansir Engadget, Kamis (11/4/2024).

Higgs telah meninggalkan warisan abadi dalam dunia sains, namun keluarga dan rekan-rekannya berduka atas meninggalnya fisikawan brilian ini. Higgs meninggalkan dua putra, Chris dan Johnny, serta dua cucu. Mantan istrinya Jodi, seorang profesor linguistik, meninggal pada tahun 2008.

Tinggalkan komentar