AS Tuduh Rusia Gunakan Senjata Kimia Chloropicrin, Ini Kandungan Zat Berbahayanya

Hubungan AS-Rusia tegang sejak Washington menuduh Moskow menggunakan senjata kimia terhadap pasukan militer Ukraina yang melanggar Konvensi Senjata Kimia (CWC).

Pada hari Rabu, Departemen Luar Negeri mengumumkan bahwa metode peperangan di Kiev menggunakan bahan pengendali kerusuhan (gas air mata) selain bahan kimia kloropikrin.

“Itu bukan insiden yang terisolasi dan bisa jadi disebabkan oleh tujuan militer Rusia untuk mengusir musuh dari benteng mereka dan meraih kemenangan strategis di medan perang,” jelas badan tersebut.

Menurut Institut Kesehatan Nasional AS, kloropikrin, yang digunakan sebagai senjata perang dan pestisida, sangat beracun dan menimbulkan risiko kesehatan bagi manusia jika terhirup.

Laporan ini muncul hampir seminggu setelah Presiden AS Joe Biden menandatangani undang-undang pendanaan baru untuk Ukraina guna mencegah meningkatnya serangan Rusia terhadap negara tersebut.

Pengungkapan ini terjadi pada hari yang sama ketika Departemen Keuangan AS mengumumkan sanksi baru yang keras yang menargetkan hampir 300 entitas di Moskow, Tiongkok, dan negara-negara lain yang dicurigai mendukung kampanye militer di Kiev. Ini dimulai dengan Presiden Rusia Vladimir Putin.

Awal pekan ini, Kremlin dengan tajam mengkritik kemunafikan Washington yang menolak penyelidikan Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) atas kekejaman yang dilakukan oleh sekutu kuatnya, Israel, di Jalur Gaza.

Kloropikrin, juga dikenal sebagai trikloronitrometana, adalah bahan kimia organik dengan rumus Cl3CNO2. Ini adalah cairan kuning-hijau dengan bau yang menyengat. Kloropikrin adalah bahan perang kimia yang dilarang berdasarkan Konvensi Senjata Kimia.

Kloropikrin merupakan zat berbahaya yang terkandung dalam senjata kimia.

Tinggalkan komentar