5 Dampak Kerja Sama Honda X Nissan Kembangkan Mobil Listrik di Jepang: Bersatu Melawan China

JEPANG – Honda Motor Co., Ltd. (Honda) akan berkolaborasi dengan Nissan Motor Co., Ltd. (Nissan) akan mengembangkan kendaraan listrik di Jepang.

Penandatanganan kemitraan ini bertujuan untuk mempercepat menuju netral karbon dan mengurangi jumlah kecelakaan lalu lintas dengan mengembangkan teknologi keselamatan yang canggih.

Kerja sama ini mencakup penelitian dan pengembangan sistem otomotif, komponen utama terkait kendaraan listrik, dan produk lainnya. Honda memiliki visi global untuk mencapai netralitas karbon untuk semua produk dan operasinya pada tahun 2050. Mereka berencana memperkenalkan 30 kendaraan listrik di seluruh dunia pada tahun 2030, dengan produksi mencapai 2 juta unit per tahun.

“Kami akan mengeksplorasi kekuatan hubungan antara Nissan dan Honda. Kriteria penelitian kami adalah apakah kombinasi teknologi dan pengetahuan yang dikembangkan perusahaan kami dapat menjadikan kami pemimpin industri dengan menciptakan nilai baru bagi industri otomotif,” kata President dan Honda Honda. CEO Toshihiro Mibe.

Sementara itu, Presiden dan CEO Nissan Makoto Uchida mengatakan kolaborasi ini penting untuk mengatasi permasalahan yang sama.

Di India pun, Honda sudah memasuki era elektrifikasi dengan dua produk hybrid yakni All New Honda CR-V RS e:HEV dan All New Honda CR-V RS e:HEV.

Semua Honda Accord RS e:HEV. Saat ini untuk mobil listrik, Honda sedang memasuki tahap riset dan implementasi.

Seperti diketahui, pabrikan mobil listrik asal China, BYD, sudah memasuki pasar Jepang. Berdasarkan data Japan Automobile Importers Association (JAIA) hingga awal Februari 2024, jumlah kendaraan listrik yang diimpor ke Jepang pada Januari sebanyak 1.186 unit. 20 persen atau 217 unit oleh BYD.

Nah, berikut dampak kerja sama Honda dan Nissan dalam pengembangan kendaraan listrik di Jepang: 1. Peningkatan skala ekonomi dan efisiensi Melalui kerja sama kedua perusahaan dapat berbagi biaya penelitian dan pengembangan, platform transportasi, dan infrastruktur manufaktur.

Hal ini akan menghasilkan skala ekonomi yang lebih besar, peningkatan efisiensi, dan penurunan biaya produksi kendaraan listrik.

2. Mempercepat inovasi dan teknologi. Dengan menggabungkan keahlian dan sumber daya, Honda dan Nissan dapat mempercepat pengembangan teknologi baterai, sistem penggerak listrik, dan platform kendaraan baru.

3. Memperkuat posisi di pasar internasional Kerja sama ini akan memungkinkan kedua perusahaan memperluas pasar dan memperkuat posisinya di pasar internasional kendaraan listrik.

Sehingga bisa bersaing dengan perusahaan internasional seperti Tesla dan BYD.

4. Kontribusi terhadap transisi energi Kemitraan ini dapat mempercepat transisi Jepang menuju kendaraan ramah lingkungan dan mengurangi emisi gas rumah kaca.

5. Peluang dan Tantangan Baru Kerjasama ini akan membuka peluang baru untuk kerjasama di bidang lain seperti teknologi khusus dan komunikasi. Namun, masih banyak tantangan ke depan, seperti integrasi budaya perusahaan dan koordinasi proyek yang kompleks.

Tinggalkan komentar