5 Bahasa Tubuh dari Zaman Purba yang Masih Dipakai hingga Kini

JAKARTA – Sejak dahulu kala, manusia telah menggunakan bahasa tubuh untuk berkomunikasi melalui gerakan tubuh, ekspresi wajah, dan suara. Pada tahap selanjutnya, bunyi berubah menjadi ucapan lisan dan kemudian menjadi kata-kata tertulis.

Terlepas dari evolusi bahasa, faktanya bahasa tertua melalui gerakan tubuh masih digunakan hingga saat ini. Dikutip dari Psychology Today, Rabu (22/11/2023), berikut lima bahasa tubuh zaman dahulu yang masih digunakan hingga saat ini.

1. Erupsi alis mata

Mengedipkan mata dilakukan dengan menaikkan alis saat bertemu seseorang. Ini adalah cara menyapa yang sederhana dan primitif. Seiring berjalannya waktu, sapaan ini berubah menjadi anggukan.

2. Jabat tangan Jabat tangan berakar pada zaman dahulu, terutama dalam situasi perang. Satu orang menunjukkan dengan tangan terbuka bahwa mereka tidak membawa senjata dan orang lainnya menjawab dengan cara yang sama. Bahasa tubuh ini berkembang menjadi jabat tangan yang kita kenal sekarang. Pada zaman Romawi kuno, berpegangan tangan erat juga melambangkan persahabatan dan kesetiaan.

3. Gerakan rayuan

Pada masa awal peradaban manusia, cara meminta sesuatu adalah dengan mengulurkan tangan. Sikap ini muncul dari tindakan sederhana yang meminta seseorang untuk berbagi makanan.

4. Pupil membesar

Penelitian komunikasi non-verbal mengungkapkan bahwa wanita dengan pupil melebar sering kali dianggap lebih menarik. Dalam sebuah eksperimen sederhana, orang-orang menilai daya tarik wanita dengan pupil melebar lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak. Faktanya, nenek moyang manusia telah melakukan hal ini jauh sebelum eksperimen dimulai.

Di zaman Renaisans, wanita punya trik sederhana. Mereka menggunakan tetes tanaman beracun yang disebut belladonna di mata. Hal ini membuat pupil membesar dan terlihat lebih menarik. Namun penggunaan Belladonna secara teratur dapat menyebabkan masalah penglihatan.

5. Ciuman

Nenek moyang manusia konon menggunakan ciuman untuk memeriksa kesehatan calon pasangan. Terlepas dari itu, berciuman sering kali membangkitkan perasaan gairah seksual dan berfungsi sebagai sinyal hasrat yang jelas. Dalam hubungan non-romantis, ciuman di pipi bisa menjadi cara hangat untuk menyapa, lapor Psychology Today.

Tinggalkan komentar